Rabu, 02 Oktober 2019

Melengkapi Peta Pikiran Pertempuran Ambarawa dengan Kalimat Efektif

Kalimat merupakan bentuk bahasa yang diawali dan diakhiri kesenyapan bunyi, sehingga memiliki informasi yang lengkap. Kesenyapan bunyi pada awal kalimat biasanya berupa penggunaan huruf kapital. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat didefinisikan sebagai (1) Kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, (2) Perkataan, (3)Satuan bahasa yang secara relative berdiri sendiri (Depdikbud. 1989:380).

Dan pada postingan sebelumnya telah dibahas juga tentang apa itu kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mengandung gagasan pembicara/penulis yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Susunan kalimat efektif dapat membantu proses penyampaian ide dan gagasan dari penulis atau pembicara menjadi lebih mudah dipahami. Selain itu, penggunaan kata pun akan lebih sederhana namun tanpa mengurangi maksud dari kalimat tersebut. Hal yang sering membuat kalimat menjadi tidak efektif adalah penggunaan kata-kata yang memiliki keterangan ganda. Kata-kata tersebut dapat menyebabkan kesalah pahaman akan arti atau maksud dari kalimat sebenarnya. Maka dari itu, penulis atau pembicara harus menggunakan kalimat efektif untuk menghindari mis konsepsi dari pembaca atau pendengar sehingga hal-hal yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

Nah sekarang kita akan mengisi atau Melengkapi Peta Pikiran Pertempuran Ambarawa dengan Kalimat Efektif. Bacalah teks berikut;

Pertempuran Ambarawa

Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang.

Kedatangan Sekutu ini diboncengi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut justru dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia.

Pada tanggal 26 Oktober 1945 di kota Magelang terjadi pertempuran antara pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan gabungan Inggris dan NICA. Insiden tersebut terhenti setelah Soekarno dan Brigadir Bethell melakukan perundingan dan memperoleh kata sepakat.

Namun, ternyata pihak Sekutu mengingkari janji. Pada tanggal 12 Desember 1945, pertempuran berkobar di Ambarawa.

Kolonel Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi, sehingga musuh benar-benar terkurung.

Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur.

Kemenangan ini diperoleh berkat kerja sama dari seluruh rakyat di Ambarawa. Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya “Monumen Palagan Ambarawa” dan diperingati sebagai hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Setelah membaca teks di atas, lengkapi peta pikiran berikut dengan menggunakan kalimat efektif!

Tukarkan peta pikiran yang telah kamu buat dengan salah seorang teman! Mintalah teman tersebut memberikan komentar tentang setiap kalimat yang kamu tuliskan. Apakah kalimat tersebut sudah memenuhi kriteria kalimat efektif? Mintalah teman tersebut menuliskan komentarnya di kolom yang telah disediakan.

Pertempuran Ambarawa merupakan salah satu pertempuran yang sangat bersejarah dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tentunya pertempuran tersebut memiliki makna sejarah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ayo Berdiskusi
Baca kembali teks Pertempuran Ambarawa dan peta pikiran yang sudah kamu buat, kemudian jawab pertanyaan berikut!

1. Apa saja upaya yang dilakukan oleh rakyat di Ambarawa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Jelaskan!
Dengan berperang mengangkat senjata melawan sekutu dan Belanda. Dan setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur.

2. Bagaimana pendapatmu tentang upaya-upaya yang telah dilakukan?
Upaya yang telah dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada peristiwa Pertempuran Ambarawa sudah cukup baik. Dengan semangat pantang menyerah para pejuang mempertaruhkan nyawanya demi Negara. Dan kemenangan yang diperoleh adalah berkat kerja sama dari seluruh rakyat di Ambarawa.

3. Bagaimana pendapatmu tentang sikap tentara NICA yang melanggar kesepakatan?
Sikap tentara NICA yang melanggar kesepakatan merupakan sikap yang tidak baik. Hal inilah yang menyulut kemarahan Pasukan Indonesia.

4. Bagaimana pendapatmu tentang taktik gelar supit urang?
Taktik gelar supit urang membuat musuh benar-benar terkurung karena terkepung dari dua sisi. Taktik ini cukup efektif. Alhasil Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945
pertempuran berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur.

5. Sikap apa yang dapat kamu pelajari dari para pahlawan yang berjuang di Ambarawa?
Yang dapat di pelajari dari para pahlawan yang berjuang adalah semangat nasionalisme dan patriotisme, pantang menyerah, serta rela berkorban. Selain itu kerjasama dari seluruh rakyat Ambarawa menjadi kunci kemenangan melawan Belanda dan Sekutu.

Tahukah kamu bahwa beberapa hewan juga menggunakan prinsip kerja sama, persatuan, dan taktik agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya? Hyena adalah contohnya. Salah satu cara yang dilakukan hewan ini agar tetap bertahan hidup adalah dengan bersatu dan bergerombol.

Ayo Membaca
Ayo, kita baca berita dari surat kabar berikut dalam hati!

Hyena adalah Hewan Paling Pintar di Dunia
Apabila ada anggapan bahwa simpanse, anjing, atau lumba-lumba adalah hewan terpintar saat ini, mungkin pernyataan tersebut betul, namun kurang tepat. Menurut penelitian, hewan terpintar di muka bumi adalah Hyena. Dr. Sarah Benson-Amram dari University of St Andrews mengatakan bahwa Hyena adalah hewan terpintar karena binatang tersebut dapat mengatasi masalah secara naluri dan juga dapat ‘berhitung.’

Dalam penelitiannya, Sarah berhasil menyimpulkan bahwa tingkat kepintaran seekor hewan ditentukan dari cara mengatasi masalah. Hyena mempunyai strata sosial lebih tinggi dari jenis lainnya dan dapat mempertahankan wilayahnya dengan cara memanggil rekan mereka. Hyena akan mengusir hewan lain yang masuk ke wilayahnya dengan cara bergerombol. Hewan ini dapat menghitung jumlah penyusup di wilayahnya dan memperkirakan berapa rekan yang harus hadir untuk mengusirnya. “Hyena mempelajari cara untuk mengatasi masalah dari kesalahan dan percobaan. Hal ini seperti yang dilakukan manusia ketika menghadapi masalah,” ungkap Sarah seperti yang dikutip Telegraph (09/09). Dia juga menjelaskan bahwa walaupun banyak hewan lain yang melakukan metode seperti yang dilakukan Hyena, namun hewan ini lebih cepat dalam melakukannya. “Hyena lebih kreatif daripada hewan lainnya,” lanjut Sarah.

Mungkin, di kemudian hari, karena dikatakan lebih pintar, maka NASA dapat menggunakan Hyena sebagai penelitian ke luar angkasa. Selama ini, NASA hanya menggunakan simpanse dan beberapa hewan kecil lainnya untuk hal tersebut.
Sumber: merdeka.com

Bagaimana cara Hyena mempertahankan diri dan wilayahnya?
Hyena mempertahankan diri dan wilayahnya dengan cara memanggil rekan mereka. Hyena akan mengusir hewan lain yang masuk ke wilayahnya dengan cara bergerombol.

Apa perbedaan Hyena dengan hewan lainnya dalam mengatasi masalah?
Perbedaan Hyena dengan hewan lainnya dalam mengatasi masalah adalah Hyena mempelajari cara untuk mengatasi masalah dari kesalahan dan percobaan.

Tulis kesimpulanmu tentang bacaan tersebut!
Kesimpulannya, apabila ada anggapan bahwa simpanse, anjing, atau lumba-lumba adalah hewan terpintar saat ini, mungkin pernyataan tersebut betul, namun kurang tepat. Menurut penelitian, hewan terpintar di muka bumi adalah Hyena. Hyena mempunyai strata sosial lebih tinggi dari jenis lainnya dan dapat mempertahankan wilayahnya dengan cara memanggil rekan mereka. Hyena akan mengusir hewan lain yang masuk ke wilayahnya dengan cara bergerombol. Hyena mempelajari cara untuk mengatasi masalah dari kesalahan dan percobaan. Hal ini seperti yang dilakukan manusia ketika menghadapi masalah.

Kamu sudah mengetahui bagaimana Hyena mempertahankan diri, sekarang kita akan mencari tahu bagaimana cara hewan lain beradaptasi.
Perhatikan gambar dan baca teksnya!

Kamuflase
Belalang Sembah

Hewan ini menyesuaikan diri dengan
kondisi tempat yang sesuai dengan
tubuhnya, misalnya belalang daun
dan belalang sembah. Belalang sering
hinggap pada daun untuk menyesuaikan
warna dan bentuk tubuhnya.
Mikikri
Bunglon

Bunglon menyesuaikan diri dengan
mengubah warna kulitnya sesuai
dengan tempatnya berada. Misalnya
ketika bunglon berada di batang kayu,
warna kulitnya berubah dari hijau
menjadi kecokelatan dan kehitaman
atau sebaliknya. Perubahan warna ini
membuat bunglon mampu membaur
dengan lingkungan.
Autotomi (Melepas bagian tubuh)
Cicak

Untuk melindungi dirinya, cecak dan
kadal melepaskan ekornya. Cara ini
disebut autotomi. Ekor yang telah
putus akan tumbuh lagi seperti
semula.
Menggulungkan Diri
Trenggiling

Trenggiling melakukan penyesuaian
diri dengan menggulungkan tubuhnya
membentuk spiral. Cara ini dilakukan
untuk melindungi diri dari serangan
musuh. Contoh hewan lain yang
menggulungkan diri adalah lipan.